Lihat lah aku gersang dsini
air matamu pun telah mengering dsini
kehidupan.ku benar2 layu dan hampir mati
ku disini tetap setia menantimu
dalam dekapan asa sang perindu
Air mata langit turunlah basahiku
beriku sedikit kesejukkan
terik kini membakarku kikis
sungguh penuhilah peluh rinduku
ku menantikan Hujan turun
tiada awan hitam yang menggumpal dilangit
tak ada angin dingin penanda hadirmu
langitmu masih berwarna biru cerah
tak ada awan hitam penanda hadirmu
apakah hanya diriku yang merindumu
sedang anak-anak masih bercinta dengan kemarau
kala sore layang2 berterbangan bagai burung
kulihat tawa mereka yang bahagia
namun...
terlalu lama engkau pergi
terlalu lama engkau pergi
sungai-sungai penuh peluh rindu padamu
kering sudah air tak tersisa tuk kehidupan makhluk'y
sumur-sumur pun mengering
tiadalagi yang tersisa selain serpihan asa akan hadirmu
tiadalagi yang tersisa selain serpihan asa akan hadirmu
bau tanah kering tersiram air
seketika merekah membawa kesegaran
bau tanah yang begitu ku rindukan
ketika hujan turun pertama kali
dan bercumbu dengan bumi
dan bercumbu dengan bumi
penanda kemarau telah pergi
Ya Allah.. siramilah tanah ini dengan air mata langit
berikan lah lantunan nada gemericik air
agar tanah ini tak lagi gersang dan kekeringan
biarlah kutemukan serenada alam yang merdu
biarlah butir2 air mendawaikan nada'y
ketika jatuh diatas genting rumah
biarkanlah bumi bermandikan berlian2 kecil yang berkilau
yang menjadikan pohon2 tampak segar ketika hujan reda
0 comments:
Posting Komentar