Minggu, 29 Juli 2012
Jumat, 20 Juli 2012
Dekap Asa Sang Perindu
Terdiam aku dalam kesendirianku
Dan terbawa ku kedalam rasa yang tak menentu
Mengharap sang embun menyejukkan jiwa
Mencari dan berharap pada sang Penguasa Alam
Agar tak terjerat pada cinta yang semu
Ada rasa ingin meniti sebelum cahaya
Dalam sujud indah membucah harapan
Dalam tasbih dzikir mengalunkan melodi nada
Menggetarkan dinding hati yang merindu
Membius alunan semu memabukkan jiwa
Tasbih alam semesta terdengar menghanyutkan dahaga
Menggema merdu sadarkan jiwa dalam pesona
Balurkan rindu dalam titian cahaya kalbu
Mengalirkan harmoni menyejukkan hati
Iringi merdu menghiasi hati yang merona bersemu jingga
Alunan AyatMu mengalun menembus batas letihnya jiwa
Rasa syahdu menghantarkan ku pada ketetapan hati
Berkelebat pergi semua keraguan yang memeluk
Derap samudera tlah terkendali iringi bayang yang terbias nyata
Menggapai Ridho mengalir terhembus takdir bersandar pada kilau kata yang suci
Sang Perindu
ketika hentakan lara menyiratkan luka
rintihan tangis memilu mengiris derita
tak satupun kata terlahir hanya air mata
semua seakan hilang dan hampa
lelah hatipun memeluk melena
sendiri.. diri ini merasa sendiri
sepinya hati terukir dalam bait-bait nadi
sendi terasa tak lebih mampu berdiri
lemah hilang dalam derita tak bertepi
hanya Allah tempatku berbagi
Allah izinkan aku terdekap dalam rengkuhMu
menyentuh indah'y dekapanMu
biarkanlah air mata ini memelukku
menyentuh indah'y dekapanMu
biarkanlah air mata ini memelukku
air mata dari hatiku yang merindu
dalam lelahnya hati ini menunggu
disepertiga malam-malamku selalu
ku bermunajah kepadaMu
ku bermunajah kepadaMu
dalam kesunyian hati dan hening'y Qalbu
dalam lantunan dzikir dan doa ku merayu
Allah dengarkan jerit hati sang perindu..
Allah berilah padaku petunjuk-Mu
agar ku tak tersesat dalam pilihan semu
hantar aku dalam pilihan dan rencanaMu
agar ku senantiasa selalu dekat denganMu
teduh dan sejukkan hatiku dalam menggapai RidhaMu
sentuh hati ini dengan sebuah rasa
damaikanlah
sabarkanlah
ikhlaskanlah
hati hamba dalam menerima ketentuanMu
Allah berilah padaku petunjuk-Mu
agar ku tak tersesat dalam pilihan semu
hantar aku dalam pilihan dan rencanaMu
agar ku senantiasa selalu dekat denganMu
teduh dan sejukkan hatiku dalam menggapai RidhaMu
sentuh hati ini dengan sebuah rasa
damaikanlah
sabarkanlah
ikhlaskanlah
hati hamba dalam menerima ketentuanMu
aamiin ^_^
Ada Anak Bertanya pada Bapaknya
"Ada Anak Bertanya pada Bapak'y"
by: Bimbo
ada anak bertanya pada bapaknya
buat apa berlapar-lapar puasa
ada anak bertanya pada bapaknya
tadarus tarawih apalah gunanya
lapar mengajarmu rendah hati selalu
tadarus artinya memahami kitab suci
tarawih mendekatkan diri pada Ilahi
lihathah langit keampunan yang indah
membuka luas dan anginpun semerbak
nafsu angkara terbelenggu dan lemah
bunga ibadah dalam ikhlas sedekah
Puasa Ramadhan :
Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (Al-Baqarah:183)
“Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (Al-Baqarah : 184).
Rabu, 18 Juli 2012
Demi Masa
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian; kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran”. (QS. Al `Ashr : 1-3)
tujuan hidup dan misi keberadaan kita di dunia. Sudah jelas seperti yang disebutkan dalam surat adz-Dzariyat: 56 bahwa tujuan penciptaan kita adalah untuk berbibadah kepada-Nya. Juga dalam surat al-Mulk ayat 2 disebutkan bahwa kehidupan yang Allah hadirkan untuk menguji manusia mana yang paling baik amalnya.
Barangsiapa yang mengakui tiga perkara tetapi tidak menyucikan diri dari tiga perkara yang lain maka dia adalah orang yang tertipu..
1. Orang yang mengaku kemanisan berzikir kepada Allah, tetapi dia mencintai dunia.
tujuan hidup dan misi keberadaan kita di dunia. Sudah jelas seperti yang disebutkan dalam surat adz-Dzariyat: 56 bahwa tujuan penciptaan kita adalah untuk berbibadah kepada-Nya. Juga dalam surat al-Mulk ayat 2 disebutkan bahwa kehidupan yang Allah hadirkan untuk menguji manusia mana yang paling baik amalnya.
Barangsiapa yang mengakui tiga perkara tetapi tidak menyucikan diri dari tiga perkara yang lain maka dia adalah orang yang tertipu..
1. Orang yang mengaku kemanisan berzikir kepada Allah, tetapi dia mencintai dunia.
2. Orang yang mengaku cinta ikhlas di dalam beramal, tetapi dia ingin mendapat sanjungan dari manusia.
3. Orang yang mengaku cinta kepada Tuhan yang menciptakannya, tetapi tidak berani merendahkan dirinya.
Rasulullah S.A.W telah bersabda, "Akan datang waktunya umatku akan mencintai lima lupa kepada yang lima :
1. Mereka cinta kepada dunia. Tetapi mereka lupa kepada akhirat.
2. Mereka cinta kepada harta benda. Tetapi mereka lupa kepada hisab.
3. Mereka cinta kepada makhluk. Tetapi mereka lupa kepada al-Khaliq.
4. Mereka cinta kepada dosa. Tetapi mereka lupa untuk bertaubat.
5. Mereka cinta kepada gedung-gedung mewah. Tetapi mereka lupa kepada kubur."
3. Orang yang mengaku cinta kepada Tuhan yang menciptakannya, tetapi tidak berani merendahkan dirinya.
Rasulullah S.A.W telah bersabda, "Akan datang waktunya umatku akan mencintai lima lupa kepada yang lima :
1. Mereka cinta kepada dunia. Tetapi mereka lupa kepada akhirat.
2. Mereka cinta kepada harta benda. Tetapi mereka lupa kepada hisab.
3. Mereka cinta kepada makhluk. Tetapi mereka lupa kepada al-Khaliq.
4. Mereka cinta kepada dosa. Tetapi mereka lupa untuk bertaubat.
5. Mereka cinta kepada gedung-gedung mewah. Tetapi mereka lupa kepada kubur."
Selasa, 17 Juli 2012
UJIAN
“Rasul telah beriman kepada al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan),’Kami tidak membeda-bedakan antara seserangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya,’ dan mereka mengatakan,’Kami dengar dan kami ta’at.’ (Mereka berdoa),’Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali [QS Al Baqarah : 285]"
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa):”Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.[QS Al Baqarah : 286]”
Ayat ini menerangkan bahwa dalam mencapai tujuan hidup itu manusia diberi beban oleh Allah swt. sesuai kesanggupannya, mereka diberi pahala lebih dari yang telah diusahakannya dan mendapat siksa seimbang dengan kejahatan yang telah dilakukannya.
Dengan ayat ini Allah swt. mengatakan bahwa seseorang dbebani hanyalah sesuai dengan kesanggupannya.
Ujian sebenarnya adalah guru yang tidak bercakap, tetapi ia sebenarnya sangat mengajar dan mendidik. Ujian terkecil (apalagi besar) yang kita alami dalam hidup, semuanya adalah takdir Allah yang mempunyai maksud yang sangat penting. Orang yang dapat mengetahui maksud itulah yang mendapat pengajaran dan pendidikan dari setiap takdir Allah.
"... Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan" (QS Al-Anbiyaa’ [21]: 35).
Surat Al-Insyirah .4: 4-5) " Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungghnya sesudah kesulitan ada kemudahan."
Musibah disebut ujian, karena memang banyak manusia yang tidak sabar ketika musibah mulai menimpa dirinya. Ketidaksabaran itu karena saking tidak kuatnya menanggung musibah. Ada yang mengeluh dan ada pula yang sampai nekad bunuh diri.
Sementara itu, kenikmatan yang dirasakan oleh sebagian manusia juga bisa disebut ujian, alasannya sama dengan musibah tadi, yaitu semata-mata karena sikap manusia yang menerima kenikmatan itu. Jika dalam menghadapi musibah banyak orang yang tidak sabar, maka dalam menghadapi kenikmatan banyak orang yang tidak bisa bersyukur. Tandanya bisa kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka yang serba cukup banyak yang jatuh dalam dosa atau kemaksiatan kepada Allah, Sang Pemberi nikmat (al-Mun’im) itu sendiri. Wallahu a’lam.
sesungguh'y ujian itu tarbiyah hadapilah dengan kesabaran dan keimanan yang tinggi..
tetap TERSENYUM dan tetap SEMANGAT..
semoga bermanfaat ^_^
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa):”Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.[QS Al Baqarah : 286]”
Ayat ini menerangkan bahwa dalam mencapai tujuan hidup itu manusia diberi beban oleh Allah swt. sesuai kesanggupannya, mereka diberi pahala lebih dari yang telah diusahakannya dan mendapat siksa seimbang dengan kejahatan yang telah dilakukannya.
Dengan ayat ini Allah swt. mengatakan bahwa seseorang dbebani hanyalah sesuai dengan kesanggupannya.
Ujian sebenarnya adalah guru yang tidak bercakap, tetapi ia sebenarnya sangat mengajar dan mendidik. Ujian terkecil (apalagi besar) yang kita alami dalam hidup, semuanya adalah takdir Allah yang mempunyai maksud yang sangat penting. Orang yang dapat mengetahui maksud itulah yang mendapat pengajaran dan pendidikan dari setiap takdir Allah.
"... Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan" (QS Al-Anbiyaa’ [21]: 35).
Surat Al-Insyirah .4: 4-5) " Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungghnya sesudah kesulitan ada kemudahan."
Musibah disebut ujian, karena memang banyak manusia yang tidak sabar ketika musibah mulai menimpa dirinya. Ketidaksabaran itu karena saking tidak kuatnya menanggung musibah. Ada yang mengeluh dan ada pula yang sampai nekad bunuh diri.
Sementara itu, kenikmatan yang dirasakan oleh sebagian manusia juga bisa disebut ujian, alasannya sama dengan musibah tadi, yaitu semata-mata karena sikap manusia yang menerima kenikmatan itu. Jika dalam menghadapi musibah banyak orang yang tidak sabar, maka dalam menghadapi kenikmatan banyak orang yang tidak bisa bersyukur. Tandanya bisa kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka yang serba cukup banyak yang jatuh dalam dosa atau kemaksiatan kepada Allah, Sang Pemberi nikmat (al-Mun’im) itu sendiri. Wallahu a’lam.
sesungguh'y ujian itu tarbiyah hadapilah dengan kesabaran dan keimanan yang tinggi..
tetap TERSENYUM dan tetap SEMANGAT..
semoga bermanfaat ^_^
Rabu, 11 Juli 2012
“Memaafkan itu indah… tetapi meminta maaf itu lebih indah”
Seorang dokter di Amerika, Gerald Jampolsky bahkan mendirikan sebuah pusat penyembuhan terkemuka dengan menggunakan satu metode tunggal, yaitu rela memaafkan. Upaya ini dilatarbelakangi pengetahuannya bahwa sebagian besar masalah yang kita hadapi dalam hidup bersumber dari ketidakmampuan kita untuk memaafkan orang lain.
Merenungi makna subhanallah, kita tahu bahwa hanya Allah Swt yang Maha Suci, sementara manusia adalah tempat salah dan alpa. Seorang bijak pernah berkata, kesempurnaan manusia adalah dengan ketidaksempurnaannya. Berkaitan dengan memaafkan,
Allah Swt berfirman dalam Qur’an Surat Ali Imran ayat 134: “... dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang”. Dengan demikian, Allah Swt menyukai orang-orang yang menahan amarah dan memaafkan orang lain.
Selasa, 03 Juli 2012
Denting Hati
Ketika denting hati lelah mendawaikan makna
hentakan ujian menghujam keseluruh sukma
rasa hambar dan hampa bersemayam menghiasi
dinding-dinding hati tak berongga
cahaya malam pun meredup tak bercahaya
hilang lenyap dalam lelap alunan tak bertuan
berjalan menggapai Ridha Illahi dalam liku kesempurnaan makna
Allah hatiku menangis melantunkan lelah
ingin ku sandarkan jiwa dan raga ini dalam peluk-Mu
andai bisa kusingkap hati dan rasa ini
ingin kutaruh dan kubersihkan hati ini
dalam air mata taubatan nasuha kepada-Mu
Allah izinkanlah aku memeluk cinta-Mu
melepaskan asa dalam rengkuhan syahdu cinta kasih-Mu
izinkanlah lantunan nada-nada cinta-Mu
mengisi setiap langkah kakiku dalam perjalanan hidupku
Langganan:
Postingan (Atom)